Definisi Memori dalam Sistem Komunikasi Antarpribadi

DEFINISI MEMORI DALAM SISTEM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI

Fabian Satdy Pratama

Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Kerinci

Komunikasi antarpribadi merupakan proses pertukaran pesan antara dua individu atau lebih yang saling berinteraksi. Dalam proses ini, memori memainkan peran krusial sebagai penyimpan informasi yang mempengaruhi cara individu memahami, menafsirkan, dan merespons pesan yang diterima. Memori tidak hanya menyimpan fakta, tetapi juga emosi, pengalaman, dan konteks sosial yang membentuk persepsi dan sikap seseorang dalam berkomunikasi.

Dalam era digital saat ini, komunikasi antarpribadi tidak hanya terjadi secara langsung, tetapi juga melalui berbagai platform media sosial dan teknologi komunikasi lainnya. Hal ini menjadikan peran memori semakin penting dalam menyaring dan menafsirkan informasi yang diterima secara cepat dan terus-menerus.

Pengertian Memori dalam Konteks Komunikasi

Memori adalah sistem yang sangat terstruktur yang memungkinkan organisme merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Dalam komunikasi antarpribadi, memori berfungsi sebagai referensi internal yang membantu individu memahami pesan berdasarkan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya.

Memori juga dapat dianggap sebagai jembatan antara masa lalu dan masa kini, memungkinkan seseorang untuk menghubungkan pengalaman sebelumnya dengan situasi komunikasi saat ini. Hal ini membantu dalam penciptaan makna yang relevan dan personal.

Proses Kerja Memori dalam Komunikasi

Ketiga proses ini sangat dinamis dan dipengaruhi oleh perhatian, motivasi, dan kapasitas kognitif individu. Sebagai contoh, informasi yang disampaikan dengan cara yang menarik lebih mungkin diingat dan diakses kembali saat dibutuhkan. Memori bekerja melalui tiga tahap utama:

1.     Perekaman (Encoding): Informasi yang diterima melalui indera dicatat dan diubah menjadi bentuk yang dapat disimpan dalam otak.

2.     Penyimpanan (Storage): Informasi yang telah dikodekan disimpan dalam memori jangka pendek atau jangka panjang.

3.     Pemanggilan (Retrieval): Informasi yang tersimpan diakses kembali saat dibutuhkan.

Jenis-Jenis Memori yang Mempengaruhi Komunikasi

Selain itu, memori jangka pendek dan jangka panjang memainkan peran berbeda dalam komunikasi. Informasi dalam memori jangka pendek digunakan untuk interaksi cepat, sementara memori jangka panjang digunakan dalam membangun pemahaman dan hubungan yang lebih kompleks.

1.     Memori Episodik: Menyimpan pengalaman pribadi.

2.     Memori Semantik: Menyimpan pengetahuan umum.

3.     Memori Prosedural: Menyimpan keterampilan dan prosedur.

Peran Memori dalam Komunikasi Antarpribadi

Dalam hubungan jangka panjang, memori membantu menjaga kesinambungan interaksi dan memperkuat kepercayaan. Misalnya, mengingat tanggal penting atau preferensi pribadi seseorang dapat meningkatkan keintiman dan rasa dihargai.

1.     Membentuk Persepsi.

2.     Mengarahkan Respons.

3.     Membangun Hubungan.

4.     Menghindari Konflik.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Memori dalam Komunikasi

Kebiasaan gaya hidup sehat, seperti tidur cukup dan pola makan seimbang, juga dapat mendukung fungsi memori yang optimal dalam komunikasi sehari-hari. Faktor yang mempengaruhi memori dalam komunikasi meliputi:

1.     Emosi.

2.     Konteks Sosial.

3.     Frekuensi Paparan.

4.     Kualitas Interaksi.

Implikasi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Dalam lingkungan kerja, memori membantu individu mengingat instruksi, menyelesaikan tugas berdasarkan pengalaman sebelumnya, dan menjaga hubungan profesional yang produktif dan harmonis. Pemahaman terhadap memori dalam komunikasi bermanfaat untuk:

1.     Meningkatkan Keterampilan Komunikasi.

2.     Mengembangkan Empati.

3.     Membangun Hubungan yang Lebih Baik.

Kesimpulan

Memori adalah komponen vital dalam sistem komunikasi antarpribadi. Dengan memahami dan mengelola fungsi memori, individu dapat meningkatkan efektivitas komunikasi dan membina hubungan interpersonal yang lebih baik. Dengan memanfaatkan teknologi seperti catatan digital atau pengingat otomatis, manusia modern dapat mendukung fungsi memori alamiah mereka untuk meningkatkan efektivitas komunikasi interpersonal.

Dengan memahami bagaimana memori bekerja, kita dapat meningkatkan kualitas komunikasi dan mengurangi potensi konflik dalam hubungan sosial. Pemahaman ini semakin penting dalam era digital saat ini, di mana arus informasi yang cepat dan instan dapat memengaruhi struktur memori interpersonal. Oleh karena itu, memori seharusnya menjadi aspek penting yang dikaji secara komprehensif dalam studi komunikasi interpersonal modern.

Daftar Pustaka

Atkinson, R. C., & Shiffrin, R. M. (1968). Human memory: A proposed system and its control processes. Psychology of Learning and Motivation, 2, 89-195.

Berger, C. R. (2005). Interpersonal communication: Theoretical perspectives, future prospects. Journal of Communication, 55(3), 415-447.

Burleson, B. R. (2003). The experience and effects of emotional support: What the study of cultural and gender differences can tell us about close relationships, emotion, and interpersonal communication. Personal Relationships, 10(1), 1-23.

Fiske, S. T., & Taylor, S. E. (2013). Social cognition: From brains to culture. Sage.

Giles, H., & Coupland, N. (1991). Language: Contexts and consequences. Thomson Brooks/Cole Publishing Co.

LeDoux, J. (2002). The emotional brain: The mysterious underpinnings of emotional life. Simon & Schuster.

Loftus, E. F. (2005). Planting misinformation in the human mind: A 30-year investigation of the malleability of memory. Learning & Memory, 12(4), 361-366.

Markus, H. (1977). Self-schemata and processing information about the self. Journal of Personality and Social Psychology, 35(2), 63.

McAdams, D. P. (1996). The stories we live by: Personal myths and the making of the self. Guilford Press.

Psikologi Multitalent. (2022). Pengertian Memori dan Berpikir dalam Psikologi Komunikasi Intrapersonal.

Rotter, J. B. (1980). Interpersonal trust, trustworthiness, and gullibility. American Psychologist, 35(1), 1.

Sternberg, R. J., & Sternberg, K. (2016). Cognitive psychology. Cengage Learning.

Please Select Embedded Mode For Blogger Comments

Lebih baru Lebih lama