Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Kerinci
Komunikasi
antarpribadi merupakan proses pertukaran pesan antara dua individu atau lebih
yang saling berinteraksi. Dalam proses ini, memori memainkan peran krusial
sebagai penyimpan informasi yang mempengaruhi cara individu memahami,
menafsirkan, dan merespons pesan yang diterima. Memori tidak hanya menyimpan
fakta, tetapi juga emosi, pengalaman, dan konteks sosial yang membentuk
persepsi dan sikap seseorang dalam berkomunikasi.
Dalam era digital saat ini, komunikasi antarpribadi tidak
hanya terjadi secara langsung, tetapi juga melalui berbagai platform media
sosial dan teknologi komunikasi lainnya. Hal ini menjadikan peran memori
semakin penting dalam menyaring dan menafsirkan informasi yang diterima secara
cepat dan terus-menerus.
Pengertian Memori dalam Konteks Komunikasi
Memori adalah sistem
yang sangat terstruktur yang memungkinkan organisme merekam fakta tentang dunia
dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Dalam komunikasi
antarpribadi, memori berfungsi sebagai referensi internal yang membantu individu
memahami pesan berdasarkan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya.
Memori juga dapat dianggap sebagai jembatan antara masa lalu
dan masa kini, memungkinkan seseorang untuk menghubungkan pengalaman sebelumnya
dengan situasi komunikasi saat ini. Hal ini membantu dalam penciptaan makna
yang relevan dan personal.
Proses Kerja Memori dalam Komunikasi
Ketiga proses ini
sangat dinamis dan dipengaruhi oleh perhatian, motivasi, dan kapasitas kognitif
individu. Sebagai contoh, informasi yang disampaikan dengan cara yang menarik
lebih mungkin diingat dan diakses kembali saat dibutuhkan. Memori
bekerja melalui tiga tahap utama:
1. Perekaman (Encoding): Informasi yang diterima melalui indera
dicatat dan diubah menjadi bentuk yang dapat disimpan dalam otak.
2. Penyimpanan (Storage): Informasi yang telah dikodekan
disimpan dalam memori jangka pendek atau jangka panjang.
3.
Pemanggilan
(Retrieval): Informasi yang tersimpan diakses kembali saat dibutuhkan.
Jenis-Jenis Memori yang Mempengaruhi Komunikasi
Selain itu, memori
jangka pendek dan jangka panjang memainkan peran berbeda dalam komunikasi.
Informasi dalam memori jangka pendek digunakan untuk interaksi cepat, sementara
memori jangka panjang digunakan dalam membangun pemahaman dan hubungan yang
lebih kompleks.
1. Memori Episodik: Menyimpan pengalaman pribadi.
2. Memori Semantik: Menyimpan pengetahuan umum.
3.
Memori Prosedural:
Menyimpan keterampilan dan prosedur.
Peran Memori dalam Komunikasi Antarpribadi
Dalam hubungan jangka
panjang, memori membantu menjaga kesinambungan interaksi dan memperkuat
kepercayaan. Misalnya, mengingat tanggal penting atau preferensi pribadi
seseorang dapat meningkatkan keintiman dan rasa dihargai.
1. Membentuk Persepsi.
2. Mengarahkan Respons.
3. Membangun Hubungan.
4. Menghindari Konflik.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Memori dalam
Komunikasi
Kebiasaan gaya hidup
sehat, seperti tidur cukup dan pola makan seimbang, juga dapat mendukung fungsi
memori yang optimal dalam komunikasi sehari-hari. Faktor yang
mempengaruhi memori dalam komunikasi meliputi:
1. Emosi.
2. Konteks Sosial.
3. Frekuensi Paparan.
4.
Kualitas Interaksi.
Implikasi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dalam lingkungan
kerja, memori membantu individu mengingat instruksi, menyelesaikan tugas
berdasarkan pengalaman sebelumnya, dan menjaga hubungan profesional yang
produktif dan harmonis. Pemahaman terhadap memori dalam komunikasi bermanfaat untuk:
1. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi.
2. Mengembangkan Empati.
3.
Membangun Hubungan
yang Lebih Baik.
Kesimpulan
Memori adalah komponen
vital dalam sistem komunikasi antarpribadi. Dengan memahami dan mengelola
fungsi memori, individu dapat meningkatkan efektivitas komunikasi dan membina
hubungan interpersonal yang lebih baik. Dengan memanfaatkan
teknologi seperti catatan digital atau pengingat otomatis, manusia modern dapat
mendukung fungsi memori alamiah mereka untuk meningkatkan efektivitas
komunikasi interpersonal.
Dengan memahami bagaimana memori bekerja, kita dapat
meningkatkan kualitas komunikasi dan mengurangi potensi konflik dalam hubungan
sosial. Pemahaman ini semakin penting dalam era digital saat ini, di mana arus
informasi yang cepat dan instan dapat memengaruhi struktur memori
interpersonal. Oleh karena itu, memori seharusnya menjadi aspek penting yang
dikaji secara komprehensif dalam studi komunikasi interpersonal modern.
Daftar Pustaka
Atkinson, R. C., & Shiffrin, R. M. (1968). Human memory: A proposed system and its
control processes. Psychology of Learning and Motivation, 2, 89-195.
Berger, C. R. (2005). Interpersonal
communication: Theoretical perspectives, future prospects. Journal of
Communication, 55(3), 415-447.
Burleson, B. R. (2003). The experience and effects of emotional
support: What the study of cultural and gender differences can tell us about
close relationships, emotion, and interpersonal communication. Personal
Relationships, 10(1), 1-23.
Fiske, S. T., &
Taylor, S. E. (2013). Social cognition:
From brains to culture. Sage.
Giles, H., & Coupland, N.
(1991). Language: Contexts and
consequences. Thomson Brooks/Cole Publishing Co.
LeDoux, J. (2002). The
emotional brain: The mysterious underpinnings of emotional life. Simon &
Schuster.
Loftus, E. F. (2005). Planting
misinformation in the human mind: A 30-year investigation of the malleability
of memory. Learning & Memory, 12(4), 361-366.
Markus, H. (1977). Self-schemata
and processing information about the self. Journal of Personality and Social
Psychology, 35(2), 63.
McAdams, D. P. (1996). The
stories we live by: Personal myths and the making of the self. Guilford Press.
Psikologi
Multitalent. (2022). Pengertian Memori
dan Berpikir dalam Psikologi Komunikasi Intrapersonal.
Rotter, J. B. (1980). Interpersonal
trust, trustworthiness, and gullibility. American Psychologist, 35(1), 1.
Sternberg, R. J.,
& Sternberg, K. (2016). Cognitive
psychology. Cengage Learning.