Peran Komunikasi Antar budaya dalam Meningkatkan Pemahaman dan Toleransi dalam Masyarakat

PERAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN TOLERANSI DALAM MASYARAKAT
Fika Anggraini

Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Kerinci


    Di tengah kehidupan  modern yang terus berkembang, masyarakat semakin beragam baik dari segi budaya, agama, bahasa, maupun gaya hidup. Interaksi antara individu dari budaya yang berbeda bukan lagi sesuatu yang jarang terjadi. Di sekolah, tempat kerja, lingkungan tempat tinggal, hingga dunia maya, kita terus terhubung dengan orang-orang dari budaya yang berbeda. Dalam kondisi seperti ini, komunikasi antarbudaya menjadi sangat penting untuk menciptakan hubungan sosial yang harmonis dan saling menghargai.

    Komunikasi antarbudaya tidak hanya berfungsi untuk menyampaikan pesan, tetapi juga sebagai jembatan untuk memahami dan menghormati perbedaan yang ada. Jika diterapkan dengan baik, komunikasi antarbudaya dapat mencegah konflik, menghilangkan prasangka, serta membentuk masyarakat yang toleran dan inklusif.

Komunikasi dan Budaya: Hubungan yang Saling Mengisi.

    Budaya adalah cara hidup yang mencakup nilai-nilai, norma, kebiasaan, dan cara berinteraksi suatu kelompok. Komunikasi adalah alat untuk mengekspresikan semua unsur budaya itu. Karena itu, budaya dan komunikasi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Seperti kata Edward T. Hall, “culture is communication and communication is culture.”

   Perbedaan budaya yang tidak dipahami dengan baik dapat menimbulkan kesalahpahaman dalam berinteraksi. Misalnya, di satu budaya, berbicara dengan suara keras menunjukkan semangat dan keterbukaan, tapi di budaya lain hal tersebut bisa dianggap tidak sopan atau agresif. Perbedaan seperti ini bisa menghambat interaksi sosial jika tidak ada upaya untuk saling memahami.

Komponen-Komponen Komunikasi Antarbudaya

Agar komunikasi antarbudaya bisa berjalan efektif, ada beberapa komponen yang harus diperhatikan:

1.     Bahasa Verbal Bahasa adalah alat utama dalam komunikasi. Perbedaan kosakata, intonasi, hingga ungkapan lokal bisa menimbulkan salah tafsir jika tidak ada pemahaman lintas budaya.

2.     Bahasa Nonverbal Ekspresi wajah, gerak tubuh, kontak mata, dan cara berpakaian adalah bagian dari komunikasi nonverbal. Setiap budaya memiliki interpretasi yang berbeda terhadap isyarat ini.

3.     Nilai dan Norma Nilai dan norma budaya memengaruhi cara individu bersikap dan berkomunikasi. Misalnya, budaya yang menghargai senioritas akan menekankan kesopanan dalam berbicara dengan orang yang lebih tua.

Tantangan dalam Komunikasi Antarbudaya

Meski penting, komunikasi antarbudaya tidak selalu berjalan lancar. Beberapa tantangan umum yang sering terjadi antara masyarakat berlatar belakang berbeda, antara lain:

1.     Kesulitan Bahasa Perbedaan bahasa atau dialek lokal seringkali menyebabkan salah pengertian dalam komunikasi.

2.     Stereotip dan Prasangka Menggeneralisasi karakter orang berdasarkan suku atau budaya bisa memicu diskriminasi dan merusak hubungan sosial.

3.     Perbedaan Gaya Komunikasi Budaya yang terbiasa berbicara langsung (to the point) mungkin bertabrakan dengan budaya yang lebih menyukai pendekatan halus dan tidak langsung.

4.     Perbedaan Nilai dan Sikap Misalnya, masyarakat yang menjunjung tinggi keterbukaan bisa dinilai lancang oleh masyarakat yang mengutamakan kerendahan hati.

Peran Komunikasi Antarbudaya dalam Kehidupan Antarmasyarakat

1.     Meningkatkan Kesadaran dan Penghargaan Budaya Dengan seringnya berinteraksi dengan budaya lain, masyarakat akan belajar untuk tidak menilai segala sesuatu hanya dari sudut pandang sendiri. Ini akan membentuk sikap terbuka dan menghargai perbedaan

2.     Mendorong Pertukaran Ide dan Pengalaman Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat dari latar belakang berbeda bisa saling belajar, saling berbagi cara hidup, dan menciptakan inovasi sosial.

3.     Mengurangi Konflik Sosial Banyak konflik di masyarakat berawal dari kesalah  pahaman antarbudaya. Dengan komunikasi yang baik, potensi konflik dapat ditekan, dan solusi bisa dicapai melalui dialog.

4.     Membangun Kehidupan Sosial yang Harmonis Komunikasi antarbudaya yang efektif menciptakan suasana saling percaya, memperkuat solidaritas, dan membantu membangun lingkungan sosial yang inklusif.

Kesimpulan

  Komunikasi antarbudaya memiliki peran vital dalam membentuk masyarakat yang damai dan toleran. Dalam konteks antarmasyarakat yang majemuk seperti di Indonesia maupun di banyak negara lain, pemahaman lintas budaya menjadi kebutuhan mutlak. Dengan mengenal, menghormati, dan memahami budaya lain, kita tidak hanya menghindari konflik, tapi juga menciptakan ruang untuk kerja sama dan harmoni.

  Karena itu, keterampilan komunikasi antarbudaya harus dikembangkan sejak dini melalui pendidikan, pelatihan, dan praktik sosial sehari-hari. Masyarakat yang memiliki kompetensi ini akan mampu hidup berdampingan dengan damai dalam keberagaman, serta menjadi bagian dari komunitas yang lebih luas yang saling menghargai dan mendukung.

Daftar Pustaka

Alqanitah Pohan. 2015. “Peran Komunikasi Verbal Dan Non Verbal Dalam Hubungan Manusia.” Jurnal Ilmiah Dakwah Dan Komunikasi 6 (2): 5–21.

Annurrisa, Vadian, and Qoniah Nur Wijayanti. 2024. “Hambatan Komunikasi Antarbudaya Di Kalangan Mahasiswa Asli Madura Dan Pendatang Di Universitas Trunojoyo Madura.” Jurnal Media Akademik (JMA) 2 (1): 256–69.

Dan, Dinamika Internasional, Domestik Di, and Era Borderless. 2020. Revolusi Digital Dan Lokalitas : Revolusi Digital Dan Lokalitas : Danang Try Purnomo. 2021. “Membangun Komunikasi Sikap Toleransi Dalam Mewujudkan Kerukunan Bangsa Melalui Implementasi Brahmavihara. ”NIVEDANA : Jurnal Komunikasi Dan Bahasa 2 (1): 76–85. https://doi.org/10.53565/nivedana.v2i1.286. 

Please Select Embedded Mode For Blogger Comments

أحدث أقدم